Kamis, 05 April 2012

Cerita Roro Jonggrang

Cerita Roro Jonggrang

Pada suatu waktu di Pulau Jawa, terutama perubahan di Prambanan ada dua Kerajaan Hindu "Pengging dan Kraton Boko Kerajaan Pengging adalah kerajaan yang makmur dan kesejahteraan yang dipimpin oleh Raja yang bijaksana nama Prabu Darma Moyo yang memiliki nama putra Raden. Bandung Bondowoso.

Kraton Boko merupakan bagian dari yurisdiksi Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh seorang yang kejam dan penuh kemarahan Raja yang tidak seorang manusia tetapi raksasa yang adalah pemakan manusia. bernama Prabu Boko, tetapi Prabu Boko memiliki nama putri yang sangat indah adalah Roro Jonggrang. Prabu Boko juga memiliki seorang menteri bernama Patih Gupalo dan ia raksasa juga. Prabu Boko memiliki keinginan untuk memberontak dan memiliki kontrol atas Pengging Kindom's. Oleh karena itu, bersama dengan Patih Gupalo mereka berkumpul power dengan pelatihan untuk menjadi prajurit dan barang callect dari orang-orang sipil sebagai ketentuan. Setelah mereka cukup dengan persiapan semua., Prabu Boko dan semua tentara dan pergi ke Kerajaan Pengging untuk revolt.Then perang antara prajurit Pengging dan Boko terjadi di Pengging Kindom Banyak orang prajurit meninggal dari kedua pihak. Orang-orang Pengging menjadi menderita, kelaparan dan miskin. Ketahuilah bahwa orang yang menderita dan ada banyak tentara tewas. Prabu Damar Moyo mengutus anaknya, Raden Bandung Bondowoso untuk memiliki pertempuran dengan Prabu Boko. Mereka pertempuran antara Raden Bondowoso dan Prabu Boko sangat Furios. Karena kekuatan Raden Bondowoso, Prabu Boko dapat dikalahkan dan mati. ketika Patih Gupalo menemukan bahwa Raja telah meninggal, ia melarikan diri dari pertempuran.

Raden Bandung Bondowoso mengejarnya ke Kraton Boko, Ketika Patih Gupalo tiba di Kraton Boko ia melaporkan tentang Prabu Boko untuk Roro Jonggrang bahwa ia tewas dalam pertempuran dengan nama kesatria Pengging adalah Raden Bandung Bondowoso maka Roro Jonggrang menangis dan dia sangat sedih karena ayahnya adalah kematian sudah. akhirnya tiba Raden Bandung Bondowoso di Kraton Boko, dia terkejut ketika ia bertemu dengan Roro Jonggrang karena dia sangat cantik. jadi, ia tidak bisa menahan diri untuk diusulkan dirinya menjadi istrinya.

Namun Roro Jonggrang tidak mau menikah dengan Raden Bandung Bondowoso karena het membunuh ayahnya, untuk menolak dia mengemukakan, Roro Jonggrang memiliki strategi. dia memiliki 2 permintaan harus dipenuhi oleh Raden Bandung Bondowoso, maka dia akan setuju untuk menikah dengannya. Permintaan pertama adalah bahwa ia harus membuat nama baik Jalatunda, Yang kedua ia harus membuat 1000 candi dalam satu malam. Raden Bandung Bondowoso menerima permintaan kedua, Segera ia mulai membuat Jalatunda baik dan ia meminta Roro Jonggrang untuk melihatnya selesai.

Kemudian Roro Jonggrang meminta Raden Bandung Bondowoso pergi ke sumur, dan setelah itu ia rangka Patih Gupolo untuk menimbun sumur dengan batu. Baik Roro Jonggrang dan Patih Gupolo menganggap bahwa Raden Bandung Bondowoso meninggal sudah dalam sumur, tetapi Raden Bandung Bondowoso masih hidup. Dia bermeditasi dan akhirnya dia bisa keluar dari sumur dengan selamat. Raden Bandung Bondowoso sangat marah dengan tindakan dia dan dia setelah melihat dia, tetapi, karena kecantikannya kemudian hes tenang marah ke bawah.

Setelah itu Roro Jonggrang diminta Raden Bandung Bondowoso untuk melakukan permintaan kedua yang membuat 1000 candi dalam satu malam. Oleh karena itu Raden Bandung Bondowoso memerintahkan jin untuk membuat candi segera. Namun Roro Jonggrang dimaksudkan untuk menggagalkan hes mampu untuk membuat candi. Dia memerintahkan gadis-gadis menumbuk dan membakar jerami begitu, terlihat seperti terang matahari terbit yang berarti pagi telah datang dan lampu ditambah suara ayam berkokok loudy. mendengar kerumunan ayam dan orang-orang padi ditumbuk dan juga melihat kecerahan di timur, sehingga gines itu berhenti membuat candi.

The gines dilaporkan ke Raden Bandung Bondowoso bahwa mereka tidak bisa terus membangun candi karena pagi telah datang sudah. tetapi, Raden Bandung Bondowoso punya perasaan pagi belum datang. Dia meminta Roro Jonggrang untuk menghitung jumlah kuil dan dia keluar sebagai total hanya 999 candi, masih ada 1 kiri candi, Roro Jonggrang Oleh karena itu menolak untuk menikah dengan Bandung Bondowoso. Bandund Bondowoso meninggalkan tertipu, ia menjadi sangat marah dan ia mengutuk dia "Roro Jonggrang" hanya ada 1 kiri candi, membuatnya lengkap itu miracel, tiba-tiba Roro Jonggrang berubah menjadi patung batu. Bandung Bondowoso juga mengutuk gadis yang hidup aroung Candi Prambanan akan ada seorang pun ingin menikah her.because mereka telah membantu Roro Jonggrang. Sampai saat ini patung batu Putri Roro Jonggrang masih ada di Candi Prambanan. Berdasarkan pada apa yang percaya oleh orang-orang tua, pasangan yang sedang kencan di Candi Prambanan akan putus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yg beri koment dpt phala bsar!!aminn,,hehe :)
jgn spam ya,pliss