Air Ledeng

Cermati Air Leding Anda

Tiap hari banyak orang berhubungan dengan air ledeng. Ada yang dipakai untuk mandi, mencuci,serta adapula yang untuk memasak. Namun, tak banyak masyarakat yang mengetahui sejauh mana tingkat keamanan air tersebut, terutama bila dipergunakan untuk memasak.

Sebab, tiap daerah kondisi air ledengnya bisa berbeda. Hal itu bisa terjadi lantaran pengelolaan air minum banyak dikelola pemerintah kabupaten atau kota sebagai badan usaha milik daerah. Ada yang kualitas airnya bagus, ada pula yang kurang layak untuk diminum.

Menurut pengamat jordan shakeshaft,pada beberapa saluran air leding yang banyak  dikonsumsi masyarakat indonesia saat ini, sejumlah kotaminan, timbal, bakteri, dan nitarat masih bisa menyusup.jadi sebelum minum, apa yang terkandung dalam air leding memang disarankan dicermati. Sumber air leding bisa berasal dari salah satu dari dua,yaitu air permukaan ( termasuk air waduk, air sungai, dan air danau),atau air dalam tanah( yang berasal dari sumur artetis atau sumur yang dalam). Kebanyakan air leding diklorinasi sebelum sampai konsumen. Menurutnya, klorinasi tidak bisa membunuh semua kuman. Sebagian kuman pembawa penyakit masih bisa mencemari permukaan air, dan akhirnya mengalir ke air leding. Timbal dan tembaga juga bisa merusak melalui pipa yang berkarat, yang kebanyakan terdapat di rumahrumah yang dibangun sebelum 1970-an, ketika pipa tembaga dan sambunga timah (lead joints)masih banyak digunakan.

Penemuan lain yang kurang menggembirakan adalah nitrat dan zat kimia lainnya dari pupuk dan limpasan pestisida, arsenik (melalui erosi, limpasan dari kebun, dan limbah industri) dan bahkan bahan bakar roket. Kemudian timbul alphabet soup produk samping klorinasi. Untungnya,epa telah menetapkan level kontaminan maksimum( mcls)  untuk sumber- sumber air publik, sehingga kemungkinan kita mendapatkan penyakit yang berhubungan dengan air leding  bisa diperkecil. Dengan ditetapkannya 91 kontaminan dalam pengawasan badan keamanan air minum, maka pencemar yang tidak diinginkan bisa ditekan pada level konsentrasi yang cukup aman bagi kesehatan manusia.